Ikan Jogoripuh sebutan untuk ikan air tawar yang satu ini di tempat tinggal saya atau di tempat disebut ikan kekel ada juga yang menyebut ikan bloso. Ikan jogoripuh atau ikan kekel ini bisanya hidup di antara sela-sela batu yang terdapat di sungai yang mengalir.
Di tempat saya tinggal ikan Jogoripuh atau ikan bloso atau ikan kekel ini sekarang ini sudah menjadi ikan yang susah untuk mendapatkannya di sungai ya di karenakan sungainya sendiri tidak bisa mendukung kelangsungan kehidupan ikan jogoripuh atau ikan kekel ini.
Batuan kali untuk tahun 2015 ini sudah hampir-hampir tidak ada lagi di sungai-sungai tempat saya tinggal. Kalau waktu dulu saat saya masih Sekolah Dasar sampai SMP masih melimpah ruah Batuan Kali ini.
Ikan jogoripuh atau ikan kekel ini bentuknya mirip seperti ikan lele tetapi di punggung ikan jogoripuh ini terdapat sirip yang berbeda dengan sirip ikan lele. Kalau ikan lele siripnya memanjang dari belakang kepala ke belakang hampir sampai ekornya sedangkan ikan Jogoripuh atau ikan kekel ini mempunya sirip kecil di belakan kepala dan satu lagi di dekat ekornya. Ikan Jogoripuh atau ikan kekel ini adalah ikan air tawar yang tergolong ikan yang kecil besarnya hanya sejari kelingking orang dewasa, saya belum pernah melihat ikan jogoripuh atau ikan kekel ini seukuran jempol orang dewasa.
Di waktu dulu saat saya masih Sekolah Dasar (SD) untuk mendapatkan ikan jogoripuh atau ikan kekel ini menggunakan alat perangkap bengkeng yang di pasang di aliran air. Biasanya kalau sudah sore tiba saya bersama teman-teman akan pergi ke sungai (kali belakang rumah) untuk mencari ikan jogoripuh atau ikan kekel ini.
Ikan jogoripuh atau ikan kekel ini kalau di bandingkan dengan ikan uceng rasanya sedikit lebih keras. Cara masaknya biasanya hanya digoreng saja, di tambah sambal bawang dan nasi liwet untuk sarapan pagi di waktu kecil dulu.